Kawans ,
Apakah anda termasuk salah satu yang berebut tas rancangan Victoria Beckam, diva pop yang berkunjung ke Jakarta tanggal 13 lalu? Ataukah anda termasuk pemesan mobil sport Lamborgini yang tahun ini terpesan puluhan unit di Indonesia?
Ya, tema tentang upper market memang selalu menarik untuk diulas. Kebutuhan dan keinginannya, kekuatan daya belinya sampai kebiasaan dan gaya hidup mereka yang berbeda dengan segmen biasa. Dalam Majalah kami –MIX Marcomm edisi Mei– kebetulan ada dua tulisan yang kami angkat terkait dengan segmen tersebut. Pertama histeria belanja fashionista terhadap hadirnya (koleksi terbaru) Victoria Beckham di sebuah butik Jakarta (bayangkan, 100 piece tas dan clutch seharga minimal Rp 20 jutaan ludes dalam sekejap). Dan kedua juga tentang antusiasme konsumen Indonesia terhadap merek mobil sport mewah Lamborghini ( seri Huracan sudah terpesan 40 unit di Indonesia, harga minimal Rp14 miliar!). Segmen ini, sekalipun jumlahnya hanya segelintir, memiliki daya beli yang sangat berpengaruh terhadap pergerakan roda perekonomian nasional. Sebuah survey meramallkan, pada lima tahun mendatang akan ada 3.000 orang Indonesia yang masuk kelas Ultra High Net Worth (UHNW). Bukan sekadar kelas atas, ini kelas crème de la crème, pucuk paling atas piramida konsumen. Seperti mimpi membicarakannya.
Namun yang harus selalu kita ingat, kawans,
masih ada puluhan juta saudara-saudara kita yang berada pada di sisi sebaliknya. Jangankan berifikir tentang kendaraan pribadi, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mereka masih berjibaku dengan kerasnya kehidupan. Merek-merek semacam On Pedder, Hermes, niscaya tidak pernah terlintas di benak mereka, apalagi Ferrari dan Lamborghini.
Bukan, bukan berarti dosa jika kita memiliki desire terhadap merek-merek tersebut. Namun yang paling penting adalah selalu mengingat bahwa mereka ada –bahkan sangat dekat—di sekeliling kita. Dan setelah itu, hal penting selanjutnya adalah bagaimana cara kita action untuk ikut meneteskan keberuntungan yang telah kita dapat guna meringankan beban mereka. Karena kami yakin, tidak pernah ada orang yang ingin dilahirkan kekurangan. Dan kami percaya anda juga setuju bahwa kemanfaatan hidup akan memberikan value yang jauh lebih memuaskan ketimbang sekadar kemewahan jasmani yang tidak abadi.
Setuju sekali, kemanfaatan hidup akan memberikan value yang jauh lebih memuaskan ketimbang sekadar kemewahan jasmani yang tidak abadi. Bisa menjadi saluran berkah bagi orang lain itu nikmatnya tiada tara.
iya, mas Iwan Yuliyanto, barokah dalam bhs keyakinan kita. Tp sy yakin, secara universal berbagi, bermanfaat adalah value tinggi yg bisa menjadi obat kelelahan rohani. dan jika bisa ditularkan sbg virus pd setiap individu, niscaya akan terbentuk suatu sistem kemasyarakatan yg harmonis